REPUBLIKA.CO.ID, Asam lemak omega 3 dan omega 6 merupakan lemak tak
jenuh ganda yang memiliki dampak berlawanan bagi kesehatan. Proporsi di
antara keduanya juga dapat mempengaruhi harapan bertahan hidup pada
pasien kanker usus.
Hal ini diungkapkan dalam studi yang dilakukan tim peneliti dari University of Aberdeen. Mulanya, tim peneliti menyadari ada variasi besar pada respon pengobatan dan harapan bertahan hidup pada pasien kanker usus. Untuk itu, tim peneliti melakukan studi lebih lanjut pada pasien kanker usus.
"Kita tidak tahu apa yang membuat beberapa orang merespon lebih baik dibandingkan yang lainnya. Ini yang penelitian ini coba ungkap," terang salah satu peneliti Profesor Graeme Murray, seperti dilansir Indian Express.
Dalam studi yang dimuat dalam British Journal of Cancer ini, tim peneliti sengaja berfokus pada enzim pemecah omega 3 serta enzim pemecah omega 6 yang ditemukan pada tumor di dalam usus pasien. Hasil studi membuktikan bahwa proporsi kedua enzim dalam tubuh dapat mempengaruhi harapan bertahan hidup pasien kanker usus.
Murray mengungkapkan bahwa pasien dengan proporsi enzim pemetabolisme omega 3 yang lebih besar dibandingkan enzim pemetabolisme omega 6 cenderung memberi respon yang baik terhadap pengobatan. Kondisi ini membuat pasien kanker usus memiliki harapan bertahan hidup yang lebih baik.
Alasannya, proses metabolisme atau pemecahan omega 3 ini akan menghasilkan molekul-molekul (metabolite) yang dapat mencegah penyebaran tumor pada pasien kanker usus. Semakin banyak enzim pemecah omega 3 pada pasien, maka akan semakin banyak pula molekul-molekul pencegah penyebaran tumor yang dihasilkan.
"Ini akan membatasi penyebaran tumor," tambah Murray.
Sebaliknya, hasil yang berbeda akan didapatkan pasien jika proporsi enzim pemetabolisme omega 6 jauh lebih besar dibandingkan enzim pemetabolisme omega 3. Kondisi ini, terang Murray, dapat membuat hasil pengobatan pasien kanker usus menjadi lebih buruk.
Berdasarkan temuan ini, konsumsi makanan tingi akan asam lemak omega 3 dinilai dapat membantu pasien kanker usus untuk meningkatkan harapan bertahan hidup. Beberapa makanan yang kaya akan asam lemak omega 3 adalah kacang kenari, salmon dan biji chia.
sumber :http://kajian-inara.blogspot.co.id/2017/07/fungsi-omega-3-dan-6-pada-pasien-kanker.html
Hal ini diungkapkan dalam studi yang dilakukan tim peneliti dari University of Aberdeen. Mulanya, tim peneliti menyadari ada variasi besar pada respon pengobatan dan harapan bertahan hidup pada pasien kanker usus. Untuk itu, tim peneliti melakukan studi lebih lanjut pada pasien kanker usus.
"Kita tidak tahu apa yang membuat beberapa orang merespon lebih baik dibandingkan yang lainnya. Ini yang penelitian ini coba ungkap," terang salah satu peneliti Profesor Graeme Murray, seperti dilansir Indian Express.
Dalam studi yang dimuat dalam British Journal of Cancer ini, tim peneliti sengaja berfokus pada enzim pemecah omega 3 serta enzim pemecah omega 6 yang ditemukan pada tumor di dalam usus pasien. Hasil studi membuktikan bahwa proporsi kedua enzim dalam tubuh dapat mempengaruhi harapan bertahan hidup pasien kanker usus.
Murray mengungkapkan bahwa pasien dengan proporsi enzim pemetabolisme omega 3 yang lebih besar dibandingkan enzim pemetabolisme omega 6 cenderung memberi respon yang baik terhadap pengobatan. Kondisi ini membuat pasien kanker usus memiliki harapan bertahan hidup yang lebih baik.
Alasannya, proses metabolisme atau pemecahan omega 3 ini akan menghasilkan molekul-molekul (metabolite) yang dapat mencegah penyebaran tumor pada pasien kanker usus. Semakin banyak enzim pemecah omega 3 pada pasien, maka akan semakin banyak pula molekul-molekul pencegah penyebaran tumor yang dihasilkan.
"Ini akan membatasi penyebaran tumor," tambah Murray.
Sebaliknya, hasil yang berbeda akan didapatkan pasien jika proporsi enzim pemetabolisme omega 6 jauh lebih besar dibandingkan enzim pemetabolisme omega 3. Kondisi ini, terang Murray, dapat membuat hasil pengobatan pasien kanker usus menjadi lebih buruk.
Berdasarkan temuan ini, konsumsi makanan tingi akan asam lemak omega 3 dinilai dapat membantu pasien kanker usus untuk meningkatkan harapan bertahan hidup. Beberapa makanan yang kaya akan asam lemak omega 3 adalah kacang kenari, salmon dan biji chia.
sumber :http://kajian-inara.blogspot.co.id/2017/07/fungsi-omega-3-dan-6-pada-pasien-kanker.html
Saya ingin mengkisahkan pengalaman bapak saya yang dahulu nya juga mengidap tumor usus dan beliau tidak mau oprasi dan pemindahan anus ke pinggang,Beliau sudah menempuh brbagai pengobatan dan pada puncak nya sampai pergi ke penang untuk brobat tapi sampai di sana juga tidak ada perkembangan karna bapak tidak mau oprasi dia tetap keukeuh.
BalasHapusAkhir nya paman saya disaran kan untuk kembali pulang.
Pada saat di perjalanan pulang kami ketemu seseorang di airport ...
Beliau menyarankan untuk segera brobat ke dokter yusuf yang kata nya punya obat untuk menyembuhkan bapak saya tanpa oprasi.
Karna kata beliau kalau kakak nya juga dulu mengidap tumor usus 12 jari dan sembuh setelah brobat ke dokter yusuf itu selama 4 bulan rutin..
Beliau pun memberkan no kontak dokter yusuf nya kepada kami.
Dan beliau brkata tak ada salah nya coba brobat ke beliau seperti itu.
Akhirnya sesampai nya kami dirumah saya mencoba menghubungi dokter yusuf nya...guna Ingin konsultasi dan brobat dengan beliau.
Dan kami pun mencoba br ikhtiar selama 4 bulan.
Kami hanya bisa pesan obat nya saja karna tidak bisa langsung datang ke alamat nya mengiangat kondisi bapak semakin lemah.
Akhir nya setelah 4 bulan doa kami di jabah allah ...
Bapak pun sembuh dari tumor usus nya, dan buang air besar nya juga sudah normal lagi. Dan setelah di USG di rumah sakit Hasan sadikin tumor nya sudah menghilang dan juga di endoscopy usus nya juga sudah br sih. Jadi saran saya untuk yang masih sakit dan Ingin sembuh segera coba brobat dengan Dr yusuf.
Ini nomor nomor beliau.
0-8-5-3-6-1-6-7-5-2-3-2
Kalau mau brobat dan Ingin sembuh segera lah hubungi beliau beliau punya obat racikan yang dapat menyembuh penyakit ini tanpa. Oprasi dengan jauh lebih baik dan sudah tr bukti sudah banyak orang yang sembuh.